Ironis. Kata ini, mungkin, pas sebagai wujud penggambaran dunia konstruksi Indonesia. Disebut ironis karena ada dua sisi berbeda dalam proses dinamikanya. Satu sisi menyatakan negeri ini sebagai pemilik potensi terbesar pasar konstruksi di kawasan Asia Tenggara. Satu sisi lagi adalah tentang sedikitnya jumlah sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan berkualitas di bidang ini.