Rabu, 04 November 2015

Buru Gol Cepat, FC Bayern Siap Ganti 'Bunuh' Arsenal di Allianz Arena


FC Bayern Muenchen sudah kembali ke bumi, berkaca dari hasil dua laga di tiga partai tandang terakhir yang sudah dijalani. Kalah dari Arsenal (2-0), menang atas Wolfsburg (3-1), dan seri melawan Eintracht Frankfurt (0-0). Sekarang, FC Bayern kembali melakoni laga kandang menghadapi Arsenal pada laga keempat fase Grup F Liga Champions musim 2015/2016, Kamis, 5 November 2015 dini hari WIB. Kalah di pertemuan pertama, Die Roten sekarang ingin menang untuk mengamankan satu tiket ke fase knock out. Berhasilkah?

Pada pertemuan pertama di London, FC Bayern tampil dominan tanpa insting membunuh. Lebih banyak main atraksi seni pencak-nya ketimbang memamerkan jurus silat untuk melumpuhkan dan membunuh. Di Allianz Arena, tuntutan memperbaiki penampilan jadi syarat mutlak. Tetap bermain dominan namun lebih efektif dan efisien kala menyerang.

Untuk memperbaiki hal itu, FC Bayern dipastikan bakal mengubah cara bermainnya. Komposisi para pendekar yang diturunkan juga berbeda. Jika pada pertemuan pertama tanggal 20 Oktober FC Bayern memakai skema 4-3-3, ini kali FC Bayern kemungkinan besar akan menggunakan skema lama; 4-1-4-1. Si kaki kaca, Arjen Robben, akan kembali diturunkan untuk merobek-robek wilayah kiri pertahanan Arsenal. Sementara untuk mengacak-ngacak sisi kanan Arsenal masih tetap jadi tugas Douglas Costa. 

Kemungkinan skema yang diusung FC Bayern menghadapi Arsenal di Allianz Arena

Pada pertemuan pertama, tugas mengacak-ngacak sisi kanan pertahanan Arsenal menjadi tanggung jawab Thomas Mueller. Namun itu tak berjalan sebaik yang diharapkan Guardiola. Dengan Robben yang nanti akan mengisi pos ini, wilayah kiri Arsenal yang pada laga pertama dikawal Alexis Sanches (garis tengah) dan Nacho Montreal (garis pertahanan) diharapkan tak bakal bisa tenang. Sementara Mueller akan dikembalikan ke posisi aslinya sebagai ‘pembaca ruang’ sekaligus penyerang lubang.

Pergerakan Mueller di sisi kanan terlihat kurang efektif dan kurang 'membunuh' saat FC Bayern menghadapi Arsenal pada laga pertama

Berikutnya adalah penempatan David Alaba kembali ke posisi sayap kiri. Di laga pertama, pergerakan Alaba lebih ke tengah karena tak menempati pos aslinya. Percobaan Guardiola menempatkan Alaba sebagai bek tengah dan memercayai Juan Bernat di posisi kiri tak berjalan mulus. Alih-alih mengamankan wilayah yang ditempati, Alaba justru lebih banyak bergerak melapis Bernat sehingga meninggalkan sedikit lubang di tengah.

Menghadapi FC Bayern dengan beban kembali meraup tiga poin di Allianz Arena jelas bukan hal mudah buat The Gunners. Okelah tim ini punya catatan bagus dengan sekali seri dan sekali menang di Allianz Arena. Tapi ini cuma catatan dan terjadi di masa lalu. Tak ubahnya seperti catatan oke FC Bayern di Emirates Stadium sebelum laga tanggal 20 Oktober.

Di laga ini, sejumlah pilar utama ‘Meriam London’ tak kan ada di lapangan maupun di bench. Yang terakhir lapor berhalangan adalah bek kanan Hektor Bellerin. Sebelumnya, yang sudah duluan lapor berhalangan adalah Theo Walcott, Aaron Ramsey, Alex Oxlade-Chamberlain, Jack Wilshere dan Danny Welbeck. Sementara skuat Die Roten relatif lebih lengkap dan seluruhnya siap tempur, terkecuali Mario Goetze dan mungkin Kingsley Coman yang kabar terakhir kondisinya kurang fit.

Boleh jadi, selain berharap dari penampilan ciamik Mesut Oezil, Alexis Sanchez, dan Oliver Giroud,  Arsenal juga menggantungkan harapan pada tuah penjaga gawangnya, Petr Cech. Boleh percaya boleh tidak. Tiap kali FC Bayern menghadapi tim yang dibela Cech, tiap itu juga Die Roten seperti kesulitan untuk menang. Sebelum kekalahan di London tanggal 20 Oktober, kita semua tentu masih ingat final Liga Champions tahun 2012 yang berlangsung di Allianz Arena. FC Bayern ketika itu kalah adu penalti dari Chelsea yang diperkuat Cech. 

Setahun berikutnya, FC Bayern kembali berjumpa Chelsea di ajang UEFA Super Cup yang berlangsung di Eden Arena. Hasilnya memang menang, tapi nyaris kalah andai Javi Martinez tak berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit 120+1. Beruntung di babak tos-tosan seluruh algojo Die Roten tuntas melaksanakan tugasnya membobol gawang Cech untuk membuat skor kemenangan 5-4.

Bagaimana dengan tuah Cech untuk laga di Allianz Arena bersama Arsenal? Sebagai pendukung FC Bayern, saya tentu berharap gawang kiper Republik Ceko itu digelontorkan banyak gol oleh penggawa FC Bayern. Tapi harus realistis juga bahwa tak mudah melakukan itu. Terkecuali insting membunuh lini serang FC Bayern nanti benar-benar tajam dan efektif memanfatkan setiap peluang.

Pernyataan Wenger sebelum laga yang menegaskan Arsenal akan menyerang tak bisa dipercaya 100%. Itu seperti bentuk psywar untuk membuat skuat FC Bayern lebih menahan diri bergerak mengobrak - abrik 2/3 lapangan. Tapi FC Bayern tak akan pedulikan itu. 

Mencetak gol cepat adalah target utama untuk melumpuhkan Arsenal. Dan sepertinya itu akan terjadi, entah melalui lubang dari sektor yang dijaga Mathieu Debuchy atau dari sisi yang dikawal Nacho. Yang jelas panggung Allianz Arena akan menjadi panggung revans FC Bayern atas Arsenal di musim ini.