Dewa United FC. Nama dari sebuah klub sepak bola debutan di Liga 2 musim 2021/2022. Pun begitu, kemunculannya di kasta kedua sepak bola negeri ini bukan merangkak muncul dari bawah. Melainkan dari proses akuisisi administrasi kepemilikan klub Liga 2 dari Banjar, Kalimantan, Martapura FC.
Sedikit menengok ke belakang perihal Martapura FC yang sekarang bertransformasi menjadi klub deluxe unicorn Dewa United, klub yang punya julukan Laskar Sultan Adam dan Macan Ghaib itu memulai pentas nasionalnya dari Divisi III musim 2009-2010. Setahun berikutnya, skuad yang diasuh mantan pemain Barito Putra era 90-an, Frans Sinatra Huwae ini membuat langkah ajaib dengan naik kasta ke Divisi II musim 2011-2012.
Langkah ajaib tersebut kembali diulangi tahun 2013
dengan mentas di Divisi I dan tahun 2014 melaju ke Divisi Utama yang notabene
adalah kompetisi sepak bola kasta kedua di negeri ini ketika itu. Setelah itu
mohon maaf, tak ada lagi langkah ajaib yang bisa dilakukan klub kebanggaan
warga Kabupaten Banjar dan Kota Martapura ini.
Terakhir, klub dengan home base Stadion Demang Lehman ini gagal menembus
babak 8 besar Liga 2 tahun 2018 serta jadi juru kunci grup babak 8 besar Liga 2
tahun 2019. Manajemen klub juga cuma bisa terdiam lesu. Hopeless karena tak
punya daya buat jor-joran menarik pemain kualitas oke guna memperkuat skuad.
Sampai akhir layar Martapura FC ditutup dan dibuka lagi dengan wajah baru
bernama Dewa United FC.
Kontras dengan Martapura, Dewa United FC yang mengambil home base di
Tangerang, Banten, justru bisa langsung unjuk gigi dengan merekrut pemain
berkualitas oke guna membangun skuad. Dimotori presenter sepak bola ternama
Indonesia, Rendra Soedjono yang menjabat Chief Operating Officer (COO) serta
dua alumni timnas Indonesia peraih medali emas sepak bola SEA Games 1991, Kas
Hartadi (Head Coach) dan Erick Ibrahim (Goalkeeper Coach), pelan tapi pasti
pondasi skuad The Legion Black White Gold mulai dibangun
kokoh.
Satu per satu pemain di berbagai posisi yang punya pengalaman bermain
yang tebal di Liga 1 dan Liga 2 didaratkan. Sebut saja, misalnya, Herman
Dzumafo (Bhayangkara FC dan PSPS Pekanbaru), Shahar Ginandjar (Persija dan PSM
Makassar), Rangga Muslim (Bhayangkara FC, PSS Sleman, Persebaya Surabaya),
Rivki Mokodompit (Persebaya Surabaya dan PSM Makassar), Slamet Budiyono (PSS
Sleman, Persis Solo), Jajang Sukmara (Persib Bandung, Barito Putera), Rishadi
Fauzi (Persebaya Surabaya), Ade Suhendra (PSPS Pekanbaru), atau Abi Defa (Persib Bandung U-20) dan Bayu Nugroho
(Persebaya Surabaya).
Dengan barisan pemain yang sudah
direkrut plus pelatih dengan prestasi dan jam terbang tinggi, manajemen Dewa
United FC tanpa ragu langsung ketok palu menyegel target promosi ke Liga 1
musim depan sebagai harga mati. Cukup satu musim saja buat Dewa United FC
mentas di Liga 2. Karena ajang dan tantangan sesungguhnya yang ingin diraih The Legion Black White
Gold adalah prestasi paling pucuk alias tertinggi, baik itu di level nasional maupun internasional.
Pentas resmi pertama Dewa United
FC tercatat pada 28 September 2021 saat menghadapi klub deluxe unicorn lainnya,
RANS Cilegon sebagai partai pembuka Grup B Liga 2 musim 2021. Big match pun
terjadi. Dua tim debutan yang dijuluki sebagai klub sultan langsung adu taring.
Dan hasilnya; The Legion Black White Gold berhasil
mempercundangi The Prestige Phoenix dengan
skor 3-1. Puas? Oh, belum. Perjalanan untuk mewujudkan target harga mati masih
jauh kala itu. Masih ada empat laga lagi di putaran pertama dan lima laga lagi
di putaran kedua Grup B.
Dan seiring berjalannya waktu, lima laga putaran
pertama Grup B bisa dibuktikan The Legion Black White
Gold dengan menyapu bersih kemenangan dan
mengantongi poin sempurna 15. Masuk putaran kedua, Dewa United FC kembali
bersua Rans Cilegon untuk adu taring. Dan lagi-lagi Dewa United FC membuktikan
kalau taringnya lebih tajam dari Rans.
Untuk kali kedua klub yang dimiliki penyohor Raffi Ahmad
dan pengusaha otomotif Rudy Salim ini dipaksa menelan pil pahit kekalahan dari
lawan yang sama. Rans Cilegon tumbang 0-1 dari Dewa United FC lewat sebiji gol Ghufron
Al Maruf. Meski cuma melahirkan satu gol, secara permainan Dewa United FC bisa
mempertontonkan kalau kualitas mereka masih satu strip di atas Rans yang juga
dihuni sejumlah pemain dengan nama beken dan CV oke.
Keunggulan
ball posesion 55% berbanding 45% milik Rans juga dibarengi anak-anak asuh Kas
Hartadi dengan keunggulan peluang bikin gol. Tercatat ada empat shots on target
milik Dewa United FC yang melahirkan sebiji gol. Sementara Rans cuma punya dua
shots on target sepanjang laga dan semuanya mentah. Laga keenam Grup B kembali
disapu Dewa United FC dengan kemenangan dan diganjar poin perfecto;
18 sebagai pemuncak klasemen.
Laga berikutnya adalah laga ketujuh menghadapi
Perserang Serang yang sebelumnya ditaklukkan 2-0. Di atas kertas bukan perkara
sulit buat Dewa United FC untuk kembali menang. Dan itu memang kembali dibuktikan
di atas lapangan. The Legion Black White
Gold mendominasi laga dengan penguasan
bola 57% berbanding 43% milik Laskar Singadaru yang memilih bermain lebih
dalam. Para pemain Perserang Serang bermain sangat rapat di sepertiga area
sendiri dan menunggu ada kesempatan melakukan counter attack dari second
ball.
Kedigdayaan Dewa United FC sebagai pemuncak klasemen dan
menyapu bersih enam laga dengan kemenangan memang masih kental terlihat. Cuma
sayang, untuk laga ini ketajaman lini serang Dewa United FC seperti menguap.
Meski mendominasi permainan sepanjang laga, anak asuh Kas Hartadi tak membuat
satu shots on goal pun dalam dua babak laga. Sangat minim
kreasi serangan dan zonder peluang bikin gol.
Apesnya lagi, saat para
pemain bertahan cuma kehilangan fokus bermain sekian detik, lini serang
Perserang berhasil memanfaatkannya. Akselerasi winger Perserang, Fahmi
Nurcholis menerobos kotak 16 Dewa United FC diakhiri sepakan keras dari
sudut sempit yang mengoyak jala gawang Shahar Ginandjar. 1-0 untuk Perserang
Serang hingga laga usai. The Legion Black White Gold pun sah
menelan kekalahan resmi perdananya pada Selasa, 9 November 2021. Pun begitu,
kekalahan ini tetap tak mengubah posisi Dewa United FC sebagai pemuncak
klasemen Grup B. Cuma sekadar menunda waktu buat menggenggam tiket lolos ke
babak 8 besar.
Sekarang menarik disimak bagaimana kans Dewa United
FC untuk meraih impiannya promosi ke Liga 1 mulai dari babak 8 besar nanti.
Sebagai juara Grup B, di babak 8 besar nanti Dewa United FC akan satu grup
dengan runner up Grup A dan C serta juara Grup D. Di Grup A, kans terbesar
posisi runner up ada di tangan PSMS Medan. Kemudian Grup C PSIM Yogyakarta dan
PSCS Cilacap. Sementara kans juara Grup B bisa diisi Kalteng Putra, Sulut United
dan Persiba Balikpapan yang masih bersaing ketat.