Senin, 26 September 2016

Menebak Kemungkinan Skema dan Cara FC Bayern Menumbangkan Atletico Madrid


FC Bayern Muenchen dan Atletico Madrid akan berduel pada matchday kedua fase Grup D Liga Champions musim 2016/2017. Duel antara FC Bayern Muenchen versus Atletico Madrid akan berlangsung di kandang Atletico Madrid, Estadio Vicente Calderon, Kamis (29/9) dini hari pukul 01.45 WIB.

Sebelum melakoni duel ini, baik FC Bayern Muenchen maupun Atletico Madrid sama-sama berbekal kemenangan tipis di laga terakhir kompetisi domestik. FC Bayern mengalahkan Hamburg SV dengan skor 1-0 dan Atletico Madrid juga menang dengan skor yang sama menghadapi Deportivo La Coruna.

Di kubu tuan rumah, laga menghadapi Deportivo La Coruna yang dimenangi dengan skor tipis memang bisa dianggap sebagai cara terbaik Diego Simoene sebagai pelatih Los Rojiblancos – julukan Atletico Madrid -- untuk menyimpan energi skuatnya menghadapi FC Bayern. 

Diego Simeone
Di lini belakang, Stefan Savic yang biasa ditandemkan dengan Diego Godin sebagai duo centre-back ketika itu tidak dimainkan. Di lini tengah Simeone juga menyimpan Saul Niguez. Sedangkan striker Kevin Gameiro baru dimasukkan di menit 59 untuk menggantikan winger Yannick Carrasco. 

Stefan Savic
Tapi untuk menghadapi FC Bayern, Diego Simeone hampir dipastikan bakal kembali memainkan Savic, Niguez, dan Gameiro sebagai starter. Apalagi centre-back Jose Gimenez juga sudah dipastikan absen akibat cedera robek otot abduktor. Hanya saja belum jelas dengan formasi apa Simeone akan memainkan ketiga pemain ini untuk menghadapi FC Bayern. Bisa jadi dengan formasi 4-2-3-1 seperti saat menahan imbang Barcelona, atau kembali turun dengan formasi biasanya yakni 4-2-2.

Jika tolak ukurnya adalah pertemuan musim lalu, Atletico Madrid pastinya akan bermain dengan pola 4-2-2. Dengan pola ini, Atletico Madrid memang sukses mengalahkan FC Bayern di kandangnya meski kemudian kalah saat bertandang ke Allianz Arena. Tapi juga harus diingat bahwa musim ini permainan FC Bayern juga sudah tidak seperti musim lalu. 

Di tangan Carlo Ancelotti, gaya FC Bayern sejauh ini tampak lebih mematikan dengan permainan direct-nya. Tak seperti musim lalu yang wajib mengandalkan penguasaan bola serta umpan dari kaki ke kaki.

Kondisi ini pastinya juga sudah dipikirkan oleh Simeone. Makanya saat menghadapi Deportivo La Coruna ia menyimpan Savic dan Niguez dan baru memasukkan Gameiro di babak kedua. Apalagi Simeone juga tahu bahwa skuat utama FC Bayern saat ini hampir seluruhnya fit. Douglas Costa yang tak bermain melawan Hertha Berlin dan Hamburg karena cedera hamstring kondisinya sudah membaik. Arjen Robben juga mulai oke walau masih diragukan untuk tampil penuh atau menjadi starter. 

Saul Niguez
Jika Simeone kembali memilih pola 4-4-2 untuk menghadapi FC Bayern musim ini, Saul Niguez dan Gabi kemungkinan akan ditempatkan sebagai tembok pertahanan pertama Los Rojiblancos. Keduanya juga akan dibantu Antonie Griezmann yang bakal diinstruksikan lebih turun untuk menyempitkan area pergerakan gelandang tengah Die Roten – sebutan lain FC Bayern.

Dengan permainan garis pertahanan rendah, Simeone tentu berharap para pemain Die Roten akan terpancing untuk bermain keluar mendekati 2/3 lapangan. Dua winger Los Rojiblancos yang kemungkinan diisi Yannick Carrasco dan Nicolas Gaitan juga akan diminta melakukan pressing ketat saat penguasaan bola pemain Die Roten mengarah ke sisi sayap. 

Yannick Carrasco
Ketika bola berhasil direbut, maka seketika itu juga Carrasco dan Gaitan cepat naik dan melakukan overlapping  atau memberikan crossing matang kepada Gameiro dan Griezmann yang sudah bersiaga di wilayah berbahaya Die Roten. 

Namun jika Simeone akhirnya memilih skema 4-2-3-1 untuk menghadapi FC Bayern, maka kemungkinan bakal terbentuk segi lima pertahanan yang dimainkan gelandang Los Rojiblancos di depan empat bek. Relatif lebih sulit ditembus, memang, jika Atletico bermain dengan pola ini. 

Upaya FC Bayern menginisiasi serangan dari lini tengah bakal lebih berat karena para gelandangnya kemungkinan besar akan berduel dengan banyak gelandang Atletico Madrid. Sementara jika mengandalkan serangan lewat sektor sayap juga butuh tenaga dan kemampuan ektra mengingat dua full-back Atletico Madrid juga tak kan bergerak jauh dari posnya.

Yang paling jelas, kemungkinan terbesar yang dilakukan Atletico Madrid untuk laga ini adalah memilih untuk bermain dalam dan melakukan pressing ketat sejak bola berada di 2/3 wilayah permainan. Entah dengan pola 4-4-2 atau 4-2-3-1, Kevin Gameiro tetap akan lebih terlihat sebagai penyerang tunggal yang bisa jadi tembok pemantul serangan untuk para gelandang serang Los Rojiblancos. 

Kevin Gameiro
Dalam dan ketatnya pertahanan Atletico Madrid ini bisa terlihat dari statistik enam laga terakhir mereka. Catatan memasukkan 12 gol dan hanya kemasukan satu gol juga diwarnai torehan 22,7 tekel bersih per laga dan 17,5 intersep per pertandingan. Los Rojiblancos juga punya rataan 3,8 upaya berhasil memblok percobaan lawan.

Di pihak FC Bayern, pelatih Carlo Ancelotti kemungkinan tetap akan memilih skema 4-3-3 untuk meladeni perlawanan tuan rumah. Dan kemungkinan besar juga Jerome Boateng dan Mats Hummels untuk kali pertama akan diduetkan sebagai centre-back FC Bayern. 

Mats Hummels dan Carlo Ancelotti
Tapi jika Ancelotti merasa lutut Hummels belum cukup fit akibat benturan keras sewaktu melawan Hamburg SV, Javi Martinez adalah pilihan terbaik di pos ini. Sementara posisi full-back tetap diisi Philipp Lahm dan David Alaba.

Di lini tengah, Thiago Alcantara, Arturo Vidal dan Xabi Alonso atau Javi Martinez jadi pilihan prioritas Ancelotti untuk laga ini. Saat bertahan, Alcantara bisa diandalkan untuk  mengamankan area kanan. SedangkanVidal bisa dipercaya untuk menjaga wilayah kiri. 

Keduanya juga punya kemampuan dan kecepatan untuk bergerak cair ke depan membantu serangan. Sementara Xabi atau Martinez akan bermain sebagai tembok pertahanan pertama FC Bayern.

Franck Ribery dan Thomas Mueller
Di lini depan, Frank Ribery dan Thomas Mueller kemungkinan yang akan dipilih Ancelotti sebagai starter untuk mendampingi Robert Lewandowski sebagai target man. Namun begitu, tiga pemain ini tak kan membentuk trisula saat menyerang. Mueller akan bergerak lebih bebas untuk mengacaukan konsentrasi barisan pertahanan Los Rojiblancos. 

Pergerakan Mueller di sisi sayap sepertinya akan lebih sering bertransisi dengan Alcantara atau Lahm sewaktu Die Roten menginisiasi serangan. Pergerakan cair Mueller ini juga diharapkan mampu menghadirkan banyak situasi berbahaya di area sekitar kotak 16 Atletico Madrid. 

Robert Lewandowski dan Arturo Vidal
Terakhir, agak sulit sebenarnya untuk memperkirakan siapa yang akan memenangi duel ini. Tapi rapatnya permainan Atletico Madrid juga bukan berarti tak bisa dibobol FC Bayern. Garangnya permainan FC Bayern musim ini bisa dilihat dari torehan 20 gol dan hanya kemasukan sebiji gol dari enam laga terakhir yang dilakoni. Die Roten juga punya rataan 17,6 attempts per laga dengan 7,2 percobaan  mencapai bidang. Keberhasilan memenangi duel udara Die Roten juga cukup tinggi mencapai 19,6 per laga.

Sementara Los Rojiblancos  dari enam laga terakhirnya hanya punya rataan 16,5 attempts per laga dengan 5,2 percobaan tepat sasaran. Rataan upaya memenangi duel udaranya juga lebih rendah yakni hanya 16,3 per laga. 

Jika ini dijadikan sebagai referensi, maka akan sangat mungkin upaya FC Bayern membobol gawang Atletico Madrid akan terjadi lewat skema duel udara. Apalagi gaya permainan direct FC Bayern sekarang – entah dari tengah atau sayap --punya potensi besar untuk menghadirkan kemelut di area berbahaya lawannya. 

Jika pun sulit menciptakan gol dari upaya open play, setidaknya ada cukup harapan untuk membuatnya dari situasi bola mati. Dan sepertinya itu yang akan coba banyak dihadirkan Ancelotti di Vicente Calderon.  

Prakiraan Starting XI:

Atletico Madrid (4-4-2): Oblak: Juanfran, Godin, Savic, Luis: Gaitan, Niguez, Koke, Carrasco: Gameiro, Griezmann.

FC Bayern Muenchen (4-3-3): Neuer: Lahm, Martinez, Boateng, Alaba: Thiago, Xabi, Vidal: Mueller, Lewandowski, Ribery.