Jumat, 10 Juni 2016

Krisis Lini Pertahanan, Jerman Tetap Diunggulkan atas Ukraina

Stadion Pierre-Mauroy tempat laga Jerman vs Ukraina
Tiga hari menuju laga perdana tim nasional Jerman di perhelatan Euro 2016 Grup C di Stadion Pierre-Mauroy, Lille, Senin dini hari, 13 Juni 2016 pukul 02.00 WIB, sejumlah tanda tanya masih menggelayuti skuat Die Mannschaft. Cederanya Antonio Rudieger memang sudah diganti bek muda Bayer Leverkusen, Jonathan Tah. Namun meyakini Tah masuk dalam starting XI menghadapi Ukraina terlalu berisiko.

Die Mannschaft  saat ini tengah dilanda krisis bek tengah murni. Selain Mats Hummels yang sudah lebih dulu cedera namun tetap dibawa ke Prancis, kondisi Jerome Boateng pun kini diragukan tampil di laga perdana. Der Kapitan Bastian Schweinsteiger juga masih terus berupaya keras untuk mencapai kebugaran yang diharapkan.

Benedikt Hoewedes
Dengan kondisi seperti ini, Benedikt Hoewedes dan Shkodran Mustafi besar kemungkinan akan dipilih Joachim Loew untuk bertandem mengisi pos jantung pertahanan. 

Jika ini benar-benar terjadi, maka Emre Can bakal berperan sebagai bek kanan meski saya lebih suka untuk memilih Joshua Kimmich. Sedangkan pos bek kiri tetap dihuni Jonas Hector.

Joshua Kimmich
Lini pertahanan Die Mannschaft dengan skenario 4-2-3-1 ini juga akan mendapat tambahan dari Sami Khedira atau Julian Weigl sebagai deep-lying defensive midfielder. Sementara Toni Kross tetap dengan peran aslinya sebagai anchor midfielder.

Di lini serang sayap, kehilangan Marco Reus di sisi kiri bisa digantikan oleh Mario Goetze atau Julian Draxler. Namun tak menutup kemungkinan posisi ini akan kembali diserahkan Jogi – sapaan Joachin Loew – kepada Mesut Oezil sebagaimana yang dilakukan pada Piala Dunia 2014. 

Namun jika Oezil tetap dimainkan sebagai playmaker sekaligus penyerang lubang di belakang Mario Gomez, maka lini serang sayap kanan akan ditempati Thomas Mueller.

Berbeda dengan kondisi skuat Die Mannschaft yang disisipi beberapa keraguan,  skuat tim Zhovto-Blakytni atau Si Kuning Biru – julukan tim nasional Ukraina justru sangat bugar. Seluruh pilar utama Ukraina tersedia tanpa kekhawatiran cedera.

Sama seperti Jerman, tim nasional Ukraina juga diyakini akan bermain dengan pola 4-2-3-1 yang menjadi skema andalan. Pola ini akan kembali coba agresif dimainkan Zhovto-Blakytni dengan mengandalkan pergerakan Andriy Yarmolenko di sayap kanan dan Yevhen Konoplyanka di sayap kiri. Menariknya, kedua sayap andalan Ukraina ini rupanya juga punya rekam jejak hubungan yang kurang harmonis.  

Sampai saat ini, prediksi line up Ukraina menghadapi Jerman masih mengandalkan Yevhen Seleznyov sebagai target man. Namun tak menutup kemungkinan pelatih Mikhail Fomenko juga memberi kejutan dengan memainkan false nine untuk memecah konsentrasi pemain bertahan Die Mannschaft. 

Roman Zozulya
Jika bermain tanpa penyerang murni, sosok gelandang serang Dnipro Dnipropetrovsk, Roman Zozulya dipercaya menjadi pilihan utama bersama gelandang Dinamo Kiev, Serhiy Sydorchuk. Keduanya diharapkan bisa cair bertukar posisi untuk membuka ruang di 1/3 akhir wilayah Die Mannschaft.

Berkaca dari perkiraan di atas, sulit rasanya Die Mannschaft akan bisa menang dengan selisih gol cukup banyak atas Ukraina. Bahkan tak mustahil gawang Manuel Neuer juga bisa dibobol oleh anak-anak Zhovto-Blakytni. 

Mengikuti coretan saya sebelumnya, Die Mannschaft memang diprediksi bisa menang dengan selisih minimal dua gol atas Zhovto-Blakytni berdasarkan handicap Asia. Bisa 2-0 atau 3-1. 

Tapi kalau melihat kondisi terkini skuat Die Mannschaft dengan Boateng diragukan tampil, bisa menang 2-1 juga sudah bagus. Yang terpenting dapat tiga angka di laga pertama sebagai modal bagus menatap calon tiga angka kedua saat bersua Polandia.

Prediksi starting XI:

Jerman: (4-2-3-1) Neuer: Can, Mustafi, Hoewedes, Hector: Sami Khedira, Kross: Goetze, Oezil, Mueller: Gomez.

Ukraina: (4-2-3-1) Pyatov: Shevchuk, Khacheridi, Rakitskiy, Fedetskiy: Garmash, Stepanenko: Konoplyanka, Sydorchuk, Yarmolenko: Zozulya