Rabu, 29 Juni 2016

Sepercik Keyakinan Jerman Bakal Menumbangkan Italia di Euro 2016

Laga ujicoba Jerman vs Italia yang dimenangkan Jerman 4-1
Seperti pernah tertulis dalam catatan kutu kupret sebelumnya, tim nasional Jerman akhirnya benar berjumpa Italia di perempatfinal Euro 2016. Menjadi perjumpaan kali ke-34 antara Die Mannschaft dengan Gli Azzuri, terhitung sejak 1 Januari 1923. Dari 33 perjumpaan sebelumnya, Italia boleh bungah dengan 15 kemenangan. 10 laga lainnya berakhir seri dan cuma delapan kali menderita kekalahan. Catatan yang tak dipungkiri sudah membuat para pendukung Die Mannschaft cemas. Apalagi kemenangan yang ditoreh Die Mannschaft  atas Gli Azzuri tak pernah terjadi di turnamen major. Bagaimana dengan hasil yang didapat Die Mannschaft kali ini?

Entah disebut sebagai kutukan atau tradisi, nyatanya Jerman memang belum pernah menang atas Italia di sebuah turnamen resmi. Baik itu di Piala Dunia maupun di Piala Eropa. Hasil terbaik yang dicapai Die Mannschaft atas Gli Azzuri di turnamen resmi sejauh ini cuma imbang 1-1 di Euro 1988 dan 0-0 di Euro 1996. 

Akankah di turnamen resmi tahun 2016 sekarang kutukan atau tradisi itu ternoda? Jawabannya akan muncul seiring berakhirnya laga ke-34 kedua tim di Nouveau Stade de Bordeaux, Minggu dini hari WIB, 3 Juli 2016 pukul 02.00.


Saat catatan ini dibuat, komposisi utama skuat Die Mannschaft relatif lebih baik ketimbang Gli Azzuri. Hanya bek kiri, Jonas Hector yang masih berpacu dengan waktu untuk mendapatkan kebugaran tepat waktu. Sebaliknya Gli Azzuri hampir dipastikan tampil tanpa Daniele De Rossi, gelandang penjelajah yang cerdas dan menjadi kunci fundamental tim di turnamen ini. 

Rumitnya, cederanya Rossi juga membuat Antonio Conte tak punya pilihan serupa di bangku cadangan. Pemain yang punya tipikal mirip dengan Rossi yakni Thiago Motta juga harus absen akibat akumulasi kartu. 

Alessandro Florenzi 
Sementara ketiadaan sayap kanan Antonio Candreva yang absen saat Italia berjumpa Spanyol besar kemungkinan akan kembali diisi Alessandro Florenzi yang posisi naturalnya juga di kanan. 

Namun jika Conte memutuskan memainkan Florenzi di pos yang biasa dimainkan Rossi, maka Matteo Darmian berpeluang besar ada di starting line up Azzuri saat menghadapi Jerman. 

Yakin kejelian Conte tercoreng

Pelatih Die Mannschaft, Joachim Loew dipastikan tetap akan memakai skema andalannya 4-2-3-1 menghadapi Italia versi Conte yang menggunakan pola 3-5-2. Lima gelandang Italia akan kembali diinstruksikan Conte untuk memutus aliran bola Die Mannschaft sejak memasuki area ½ lapangan. 

Pergerakan Toni Kross dan Sami Khedira di lini tengah bakal mendapat pressing ketat agar keduanya tak nyaman dan membuat blunder yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan counter attack cepat. Apalagi kecepatan dan kecerdikan tandem Graziano Pelle dan Eder terbukti mampu mengeksekusi dengan baik skema ini. 

Antonio Conte dan Joachim Loew
Namun begitu, entah kenapa saya pribadi merasa cukup optimis dengan peluang Jerman. Walau tradisi sulit menang atas Italia di turnamen resmi belum terhapus, saya punya keyakinan penghapusan itu bakal terjadi tahun ini. Di pentas Euro 2016. Kejelian Conte meramu taktik akan dicoreng oleh Jogi – panggilan Joachim Loew. 

Bukan bermaksud menghibur diri. Kalau pun kalah, saya akan legowo menerimanya. Tapi entah kenapa saat membuat coretan ini hati saya merasa yakin saja. Yakin bahwa gerendel ketat pertahanan Italia akan bisa ditembus berkali-kali oleh anak-anak Die Mannschaft. 

Saya memang tak bisa memprediksi hasil akhir dari laga ini. Bisa jadi cuma 1-0, 2-0 atau 2-1 untuk kemenangan Jerman. Apalagi pasaran rumah taruhan Asia juga hanya berani memberikan voor ¼ untuk Italia. Sementara rumah taruhan di Eropa lebih memilih skor imbang dan laga mesti dituntaskan dengan babak tos-tosan.

Prediksi starting XI:

Jerman: (4-2-3-1) Neuer: Hector, Hummels, Boateng, Kimmich: Khedira, Kroos: Draxler, Oezil, Mueller: Gomez

Italia: (3-5-2) Buffon: Chiellini, Bonucci, Barzagli: Sciglio, Florenzi, Parolo, Giaccherini, Darmian: Pelle, Eder