Tim nasional Jerman memulai petualangannya di pentas Euro 2016 dengan torehan tiga angka kemenangan. Menghadapi Ukraina di Stadion Pierre-Mauroy, Lille, Senin dini hari WIB, 13 Juni 2016, Die Mannschaft unggul 2-0.
Kemenangan atas Zhovto-Blakytni atau Si Kuning Biru – julukan tim nasional Ukraina, tentu sangat melegakan. Terlebih Die Mannschaft mesti bertarung dengan kondisi tanpa bek kanan tangguh sepeninggal Philipp Lahm. Benedikt Howedes yang dipercaya mengisi pos ini masih belum terlihat cerdas.
Menghadapi Ukraina, Die Mannschaft yang tampil dengan skema 4-2-3-1 bermain dengan garis pertahanan tinggi. Berisiko, memang. Namun Joachim Loew cerdas. Meski menginstruksikan para pemainnya menaikkan garis pertahanan, Jogi – sapaan karibnya – juga tak lupa memerintahkan para pemainnya untuk seketika menurunkan garis pertahanan saat ditekan.
Para pemain Die Mannschaft langsung menurunkan garis pertahanan saat ditekan. |
Satu contohnya bisa dilihat dari pergerakan Thomas Mueller yang acap turun ke wilayah pertahanan untuk melapis Howedes. Meski berposisi sebagai gelandang serang di sisi kanan, tercatat empat kali Mueller melakukan clearance di area kanan pertahanan Die Mannschaft.
Grafis umpan yang dilepaskan pemain Die Mannschaft melawan Ukraina. Garis biru sukses garis merah gagal. |
Dalam laga ini, secara statistik Die Mannschaft memang unggul segalanya atas Zhovto-Blakytni. Dengan penguasaan bola 60,8% berbanding 39,2%, Die Mannschaft berhasil melepas 675 umpan dengan tingkat kesuksesan mencapai 88%. Sementara Zhovto-Blakytni hanya bisa membuat 300 umpan sepanjang laga dengan tingkat kesuksesan sebesar 68%.
Namun begitu, data di atas bukan mengartikan Die Mannschaft benar-benar superior atas Zhovto-Blakytni di laga ini. Dua full back Die Mannschaft yang ditempati Howedes di kanan dan Hector di kiri masih mudah ditembus oleh lini sayap Ukraina.
Tercatat ada 30 umpan silang berbahaya yang dilepaskan lini sayap Ukraina pada laga ini dan 27 di antaranya sukses. Beruntung tak ada yang berhasil dikonversi menjadi gol ke gawang Die Mannschaft. Dan beruntung juga performa Manuel Neuer yang cukup sigap menjaga gawang Jerman bisa tetap 'perawan'.
Keberuntungan lainnya lagi adalah keberadaan Toni Kroos untuk Die Mannschaft. Performanya sebagai gelandang jangkar di laga ini sangat terasa dan menjadi pembeda. Umpan set piece pemain ini juga yang memecah skor laga setelah berhasil ditanduk Shkodran Mustafi di menit ke-19.
Grafik umpan yang dilepaskan Toni Kroos sepanjang laga. Warna biru umpan sukses warna kuning umpan berbuah gol. |
Dalam laga ini, Kroos menjadi pemain yang paling banyak menyentuh bola. Dari 129 sentuhan, ia melepaskan 109 umpan, lima di antaranya umpan kunci, dengan tingkat akurasi mencapai 93,6% . Karena itulah saat laga berakhir ia pun dinobatkan menjadi man of the match dengan rating 9,41.
Secara keseluruhan, meski Die Mannschaft sukses memetik kemenangan, kekurangan di sisi full back mesti segera dibenahi Jogi untuk laga selanjutnya. Selain itu, menempatkan Mario Goetze sebagai false nine dan mencadangkan penyerang murni, Mario Gomez sebagai target man juga harus kembali dipertimbangkan. Soalnya di pertandingan kedua Grup C, Jerman akan berjumpa Polandia yang juga sukses mengalahkan Irlandia Utara dengan skor 1-0.
Benedikt Howedes |
Jika Howedes kembali dipercaya menjadi bek kanan untuk laga kedua, maka ia akan mendapat ujian berat untuk meredam pergerakan Bartosz Kapustka yang berkolaborasi dengan Arkadiusz Milik.
Sementara Jonas Hector di sisi kiri mungkin juga tak bisa terlalu sering naik seperti saat laga melawan Ukraina. Pergerakan Grzegorz Krychowiak yang kerap melebar dan bertukar posisi dengan Jakub Błaszczykowski sangat patut diwaspadai. Belum lagi dengan kehadiran Robert Lewandowski yang saat ini tengah menikmati masa-masa ketajamannya sebagai seorang penyerang.