Jumat, 25 September 2015

Oktoberfest



Oktoberfest. Ini adalah nama sebuah gelaran sekaligus tradisi kuno masyarakat Kota Muenchen di Jerman. Gelaran tahunan ini biasa diadakan selama dua pekan di Theresienwiese atau lebih enaknya disebut d' Wiesn. Dimulai dari akhir September dan selesai di awal Oktober.  



Bentuk dari gelaran ini adalah festival yang mencakup festival makanan, musik, dan yang terpenting (tak boleh ketinggalan) adalah bir  Soalnya, bir merupakan tradisi minum yang kuat dan mengakar bagi masyarakat Muenchen. Khusus untuk gelaran Oktoberfest, kualitas bir yang disajikan juga dijamin berbeda dengan bir yang ditawarkan pada hari-hari biasa. 

Kandungan alkohol bir untuk Oktoberfest yang biasa disebut maerzen dipastikan lebih tinggi dan rasanya juga lebih pekat dengan kandungan alkohol 6%. Untuk yang tak biasa minum bir, saya jamin bakal keleyengan jika meneguk segelas penuh bir ukuran satu liter khas Oktoberfest yang disebut Mass.

Memang, fokus utama dari setiap gelaran tradisi Oktoberfest itu adalah bir. Makanya pembukaan gelaran ini juga ditandai dengan pembukaan tong bir oleh wali kota Muenhen sembari mengucapkan, "O'zapft is!" (Bahasa Bavaria artinya "Telah dibuka!"). Sebagai simbolisasi setelah tong dibuka, tuangan bir dari tong ke gelas pertama diberikan untuk Menteri dan atau Presiden FC Bayern Muenchen.

Seluruh bir yang tersaji di Oktoberfest ini juga 100% produksi lokal. Ada enam pabrik bir di Muenchen yakni Augustiner, Hacker-Pschorr, Hofbraeu, Loewenbraeu, Paulaner, dan Spaten Seluruh bir disajikan di bierzelt atau, tenda penyajian bir yang cukup besar dan sanggup menampung ribuan orang. Disediakan juga taman bir dengan 98.000 tempat duduk untuk pengunjung. 

Setiap mass (gelas) bir Oktoberfest atawa maerzen ukuran seliter itu dibanderol antara 9 sampai 10 euro. Menariknya lagi, semua pelayan bir di gelaran ini juga dituntut untuk bisa membawa sekaligus 10 mass bir untuk para pengunjung yang memesan.

Seperti semua bir Jerman, bir Oktoberfest disajikan dengan cara diseduh sesuai dengan standar Jerman yang ketat (disebut Reinheitsgebot dan berlaku sejak 1516). Teknik penyeduhan harus benar-benar tepat mencampur komposisi adonan dari empat bahan pembuatan bir yang diperbolehkan yakni, barley, hop, malt, dan ragi.

Selain bir, seperti tadi sudah dikatakan sebelumnya, pengunjung gelaran ini juga berkesempatan untuk mencicipi berbagai jenis hidangan khas Bavaria atau Bayern seperti sosis, hendl (ayam), kaesespaetzle (mi keju), sauerkraut, dan buntut sapi panggang.

Embrio Oktoberfest

Embrio tradisi Oktoberfest sebenarnya dimulai pada tahun 1810. Kala itu, Pangeran Ludwig yang kemudian menjadi Raja Ludwig I atau Raja Louis I (bahasa Prancis) mempersunting Putri Therese dari Sachsen-Hildburghausen. Peristiwa ini berlangsung  pada tanggal 12 Oktober 1810.

Raja Ludwig I sendiri sebenarnya bukan putra Bavarian. Dia adalah anak dari Maximilian I dan Wilhelmine dari Hessen-Darmstadt. Raja Ludwig I memerintah Kerajaan Bavarian dari tahun 1825 sampai pecahnya revolusi negara-negara bagian Jerman di tahun 1848. Dia lahir di Strasbourg, Prancis, 25 Agustus 1786 dan mengembuskan napas terakhir di Nice, Prancis, 29 Februari 1868.

Sekarang kita lupakan Raja Ludwig I dan kembali ke tema Oktoberfest. Menyambut acara pernikahan yang sangat spesial ketika itu, pihak Kerajaan  Bavarian kemudian mengundang seluruh penduduk  Muenchen untuk menghadiri pesta kerajaan. 

Berbagai perayaan diadakan di alun-alun depan gerbang kota selama 16 hari. Alun-alun itu dinamai Theresienwiese atau Alun-alun Theresie. Tapi, mungkin, karena namanya kepanjangan dan agak ribet diucapkan, penduduk Muenchen akhirnya menyebut nama alun-alun tersebut sebagai Wies'n

Pesta perayaan ini ditandai secara besar-besaran dengan acara mengosongkan tong penyimpanan bir musim semi. Seluruh bir yang ada di penyimpanan dikeluarkan untuk diminum ramai-ramai sekaligus mempersiapkan rencana membuat bir musim gugur. 

Menutup rangkaian perayaan ketika itu juga diadakan pacuan kuda untuk keluarga kerajaan dan seluruh rakyat Bavarian. Tradisi pacuan kuda ini diputuskan kembali diadakan di tahun berikutnya dan akhirnya benar-benar menjadi sebuah tradisi gelaran yang dinamai Oktoberfest.

Pada penyelenggaraan tahun 1896, pondok-pondok penyajian bir yang ukurannya kecil mulai diganti dengan tenda-tenda minuman. Namun besarnya tetap masih belum seluas bierzelt di penyelenggaraan  sekarang. Pacuan kuda juga tak lagi diadakan dan diganti dengan pameran hewan ternak dan pawai carousel (musikal) yang jumlah pesertanya ditambah.

Untuk tahun 2015, penyelenggaraan Oktoberfest tak terasa sudah berusia 182 tahun. Gelaran ini ditutup pada 4 Oktober dan akan diselenggarakan lagi pada 17 September hingga 3 Oktober 2016 di usia penyelenggaraan yang ke-183 tahun.